SELAMAT DATANG DI BLOG HILGAN FALIMY CENTRE "HFCENTRE"
PPC Iklan Blogger Indonesia

Minggu, 13 Oktober 2013

Pahami Color Mode & Color Space (Color Profil)

Color Space atau Color Profile berbeda dengan Color Mode. Pemahaman akan perbedaan kedua hal ini sebenarnya merupakan hal yang sangat mendasar dalam edit foto dengan Photoshop.
Saking “dasar” nya, banyak editor foto yang telah belajar bertahun-tahun sekalipun belum mengerti tentang hal ini.
Ketidak-mengertian ini tentunya dapat dimengerti, karena sebagian besar dari kita hanya mengedit foto atau gambar untuk ditampilkan di layar. Jadi, pemahaman akan perbedaan Color Mode dan Color Space (Color Profile) tidak terlalu dibutuhkan.
Lain halnya jika kita sering melakukan scan foto, atau memotret sendiri, lalu mengedit nya untuk kemudian di cetak. Proses scan/memotret, edit dan cetak ini membutuhkan konsistensi pemilihan Color Mode dan Color Space agar pada hasil akhir nanti warna yang didapat sesuai dengan harapan.
Pada artikel ini kami mencoba untuk men-share setitik pemahaman kami tentang Color Mode dan Color Space berdasarkan sedikit pengalaman kami dalam mempelajari photoshop.

Color Mode

Color mode dapat dikatakan merupakan salah satu hal utama yang membedakan antara gambar digital dan gambar analog. Jika gambar digital dibentuk oleh cahaya maka gambar analog terbentuk dari tinta. Dasar pemahaman inilah yang menjadi landasan dari Color Mode.
Cahaya yang membentuk gambar digital terdiri dari 3 warna yaitu Red, Green dan Blue (RGB), sedangkan tinta yang membentuk gambar analog terdiri dari 4 warna yaitu Cyan, Magenta, Yellow dan Black (CMYK). 
Bahkan saat sebuah gambar CMYK ditampilkan dilayar monitor, sesungguhnya gambar tersebut ditampilkan dalam mode RGB, karena semua monitor menampilkan gambar dari cahaya!

Photoshop Color Mode

Dalam Photoshop terdapat beberapa jenis Color Mode. Pemilihan Color Mode ini dapat diakses melalui menu Image » Mode. Walaupun ada banyak Color Mode, dalam proses editing standar, pada umumnya hanya 4 jenis color yang digunakan yaitu RGB, CMYK, Grayscale dan LAB. 
Catatan! Agar artikel tidak terlalu panjang, di sini kami hanya akan membahas RGB dan CMYK. Keduanya merupakan Color Mode utama yang paling sering kita gunakan saat bekerja dengan Photoshop.

Perbedaan Color Mode RGB dan CMYK

Seperti yang sudah diterangkan di atas, perbedaan utama kedua Color Mode ini adalah dari sisi penghitungan materi outputnya. Jika RGB dihitung berdasarkan cahaya, maka CMYK berdasarkan tinta. Berikut penjelasan sederhana dari kedua Color Mode ini.

Color Mode RGB

Dalam Photoshop (dan aplikasi grafis lainnya) rentang cahaya yang membentuk warna dihitung berdasarkan tingkat terang sebanyak 256 tingkat, dari 0 hingga 255. Nilai 0 menunjukkan tidak ada cahaya (warna hitam pekat) dan nilai 255 menujukkan cahaya maksimal (warna putih terang).
RGB (Red, Green dan Blue) merupakan warna primer. Nilai dari setiap warna primer ini akan menentukan warna yang kita lihat di layar. Jika ketiga warna primer ini dicampurkan dengan nilai tingkat terang tertentu, maka akan membentuk warna baru.
Untuk membuktikannya, buka color picker dalam Photoshop, ketikkan sembarang nilai dalam rentang 0 – 255 pada setiap bagian R, G dan B.
Photoshop Color Picker
Kombinasi nilai ketiga cahaya tersebut akan membentuk warna yang kita inginkan. Cobalah bermain-main dengan setting ini untuk melihat perbedaan warnanya.

Color Mode CMYK

Nilai CMYK ditentukan oleh empat warna primer yaitu Cyan, Magenta, Yellow dan Black. Dalam Photoshop, nilai ini juga dihitung dengan jumlah tingkat terang yang sama yaitu 256 tingkat. Namun, dalam CMYK, nilai 0 adalah representasi dari warna putih sedangkan 255 adalah warna hitam. Jadi nilainya merupakan kebalikan dari nilai RGB.
Penjelasan sangat mudah. Pada mode RGB kita bekerja dengan cahaya. Semakin banyak cahaya, semakin terang warna. Sedangkan pada CMYK kita bekerja dengan tinta, di mana semakin banyak tinta, akan semakin pekat atau gelap suatu warna. 
RGB » nilai 0 = Black, karena tidak ada cahaya
CMYK » nilai 0 = White, karena tidak ada tinta
Sederhana bukan?

Color Space (Color Profile)

Color Space adalah rentang jangkauan warna, sedangkan Color Profile adalah metode penyimpanan rentang warna tersebut secara numerik. Dalam penerapannya keduanya dilabeli nama yang sama. Misalnya, Adobe RGB Color Space = Adobe RGB Color Profile.
Ada banyak Color Space yang dikenal, namun hanya beberapa jenis Color Space yang mungkin paling sering kita gunakan, yaitu ProPhoto RGB, Adobe RGB dan sRGB. Para photographer profesional umumnya menggunakan Color Space ProPhoto RGB, karena rentang warna ProPhoto RGB jauh di atas Adobe RGB apalagi sRGB.
Sebuah video dari situs dpbestflow.org di bawah ini mungkin merupakan ilustrasi terbaik yang menggambarkan perbedaan rentang warna dari beberapa Color Space.

Mengatur Color Space dalam Photoshop

Dalam Photoshop, Color Space atau Color Profile dapat diatur melalui menu Edit » Color Setting (CTRL + SHIFT + K). Color Space untuk RGB tentunya berbeda dengan Color Space CMYK. Pada Photoshop CS3 yang kami gunakan, secara default Photoshop menggunakan preset North America Web/Internet.

Photoshop Color Settings

Pada preset default ini, Working Space untuk Color Mode RGB menggunakan Color Profile sRGB IEC61966-2.1, sedang CMYK menggunakan U.S. Web Coated (SWOP) v2.

Saat kita membuka sebuah foto, Photoshop akan mengecek Color Profile yang digunakan. Jika Color Profile pada foto tidak sesuai dengan Color Profile dari Working Spaces, maka akan keluar peringatan dari Photoshop. Perhatikan gambar di bawah.

Profile Mismatch

Di sini terlihat perbedaan antara Embedded profile dengan Working Space. Jika kita membuka foto yang memiliki profil Adobe RGB pada Working Space sRGB, pilihlah Use the embedded profile. Seperti penjelasan pada video di atas, rentang warna Adobe RGB berada di atas sRGB. Jadi, jika kita memilih Convert document’s color to the working space, maka akan ada warna yang terpotong (Color Clipping).

Jika kita mengedit foto dari pocket digital camera, umumnya Color Profile yang digunakan adalah sRGB, jadi pengaturan Working Space ini dapat diabaikan.

Namun jika kita sering bekerja dengan foto dari kamera digital SLR mid-end hingga high-end, dengan Color Profile Adobe RGB atau ProPhoto RGB, maka sebaiknya kita mengedit Working Space ini sesuai dengan Color Profile pada kamera.

Gambar di bawah merupakan hasil yang akan didapat jika kita memaksa membuka embed color profile pada working space dengan color profile yang berbeda.

Adobe RGB vs sRGB

Di sini jelas terlihat rentang warna dari Adobe RGB akan terpotong saat dibuka dengan profile sRGB. Warna pada foto dengan profil sRGB terlihat agak “muted” atau mati, tidak secerah foto asli.

Mengganti Color Profile dalam Photoshop

Misalnya saat ini kita bekerja dengan sebuah foto yang memiliki Color Profile Adobe RGB dan kita ingin menggantinya dengan melakukan konversi ke sRGB. Caranya konversi Color Profile adalah..

Pilih menu Edit » Convert to Profile, pada bagian Destination Space, pilih Color Profile baru untuk foto kita.
Convert Profile

Assign Color Profile

Gambar dari web umumnya disimpan tanpa Color Profile. Jika kita mendownload sebuah gambar dan membukanya, maka Photoshop akan mengeluarkan peringatan bahwa gambar tidak memiliki Color Profile (missing profile).

Missing Profile

Kita dapat langsung memilih Color Profile dari sini atau melalui menu Edit » Assign Profile dan pilihlah Color Profilenya.

Assign Profile

Penting! Konsistensi pemilihan Color Profile sangat penting dalam mengedit foto. Hal ini akan menjadi sangat berpengaruh jika kita berniat untuk mencetak foto, baik dengan printer rumahan maupun dengan mesin Lab profesional.

Color Profile di Layar Monitor

Masalah utama kita adalah, secara default, monitor menampilkan gambar di layar dengan Color Profile-nya sendiri. Jika anda pemilik komputer Mac, hal ini tidak menjadi masalah. Karena monitor Mac telah dikalibrasi dengan baik dari pabriknya. Sedangkan bagi kita yang hanya bermodalkan monitor entry-level dari vendor tertentu, ada baiknya kita melakukan penyesuaian untuk color profile ini.

Pada umumnya, dalam kondisi standar, program grafis, baik grafis editor maupun photo manager akan menampilkan gambar dengan color profile sRGB. Jika karena suatu alasan tertentu, gambar pada monitor terlihat aneh, bisa jadi karena Monitor Color Profile telah corrupt. Untuk itu kita perlu meng-assign Color Profile yang sesuai bagi monitor.

Cara meng-assign Monitor Color Profile dalam Windows 7 adalah:
  • Klik kanan pada Desktop dan pilih Screen Resolution » Advanced Settings » Color Management.
  • Pada jendela Color Management bagian Device pilihlah monitor anda dan centang Use my settings for this device. 
  • Sekarang klik Add dan carilah Color Profile sRGB IEC61966-2.1 lalu klik OK.
  • Klik Set as Default Profile lalu Close.

Windows 7 Color Management

Catatan! Untuk windows XP anda dapat melihat caranya pada link sumber nomor 2 di akhir artikel.

Color Profile pada Printer

Seperti halnya layar monitor, printer sebagai alat cetak juga memiliki Color Profile sendiri. Namun berdasarkan pengalaman kami menggunakan beberapa printer baik kelas rumahan maupun semi-profesional, penggunaan Color Profile Adobe RGB pada printer akan sangat membantu untuk mendapatkan akurasi warna yang diinginkan saat mencetak.

Gambar di bawah merupakan pengaturan Color Profile untuk printer Epson pada umumnya. Di sini kami memilih Color Mode Adobe RGB dengan Gamma 2.2. Dengan sedikit pengaturan pada bagian Settings, kami telah mendapatkan akurasi warna yang cukup baik antara Monitor LCD entry-level dan Printer.

Epson Printers Color Management

Tambahan - Konversi antar Color Profile dan antar Color Mode

Melalui Photoshop. kita dapat merubah gambar RGB ke CMYK serta sebaliknya dengan langsung memilih Image » Color Mode RGB/CMYK. Konversi ini merupakan proses yang sangat rumit, sehingga Photoshop harus menggunakan Profile Connection Space (PCS) sebagai referensi saat konversi ini.

PCS tersebut adalah CIELAB dan CIE XYZ. CIELAB digunakan saat konversi antar RGB Color Profile, misalnya dari ProPhoto RGB ke Adobe RGB. Sedangkan CIE XYZ digunakan untuk konversi RGB ke CMYK dan sebaliknya. CIELAB sendiri sebenarnya merupakan Color Mode independen yang biasa disebut LAB.

Demikian pemaparan singkat tentang Color Mode dan Color Space dalam Photoshop. Walaupun kami memiliki sedikit pemahaman tentang masalah ini, terus terang, menjelaskannya di sini merupakan hal yang sulit bagi kami, karena begitu banyak aspek yang harus disertakan.

Namun, kami sangat berharap penjelasan ini dapat memberikan sedikit gambaran bagi kita tentang Color Mode dan Color Space.

Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar yang baik dan benar

PPC Iklan Blogger Indonesia
SILAHKAN KUNJUNGI IKLAN DIATAS INI